Nizami Ganjavi
Kutipan Nizami Ganjavi - Layla Majnun
Di sini hanya berisi kutipan. Secuil dari seluruh isi buku. Jangan mudah silau oleh kutipan. Selami bukunya dan pahami sendiri makna tiap kalimatnya. Semoga kutipan dalam buku ini bisa memotivasi pembaca untuk membaca sendiri isi buku yang disajikan di sini.
Selamat membaca.
☺️☺️☺️
Bagaimanapun juga, mereka yang berada dalam kecukupan tidak akan dapat merasakan kepedihan mereka yang tengah dalam penderitaan. Apa yang diketahui oleh orang kaya tentang kesengsaraan? Apa yang dipedulikam perut yang kenyang tentang mereka yang kelaparan? Kita berdua adalah manusia: apakah kau masih memiliki rasa perikemanusiaan? Apakah kau dapat sesuka hati mekar dan berbunga sementara aku melayu dan mati? (Majnun)
--28
Betapa silaunya mata masyarakat pada sebuah kekuasaan dan kekayaan. Hidup rela diperbudak demi emas dan perak. Di bawah kuasa Ibnu Salam, Layla yang telah menjadi istrinya, cukup mendeham dan menepuk tangannya sekali, maka hal-hal yang dibutuhkan akan segera datang bersama para pelayan dan bujang-bujangnya.
--BPA
Kau harus belajar bahwa apa yang kau anggap sebagai kenyataan adalah sama sekali tidak nyata dan bahwa kenyataan adalah sesuatu yang sama sekali berbeda! Ikuti nasihat penulis ini: jadilah seperti lilin dan bakarlah hartamu -- hanya dengan itu dunia, yang sekarang adalah penguasamu, akan menjadi budakmu.
--178
---------------------------------------------
Qais si Majnun, telah dibuat gila oleh cinta. Cintanya pada Layla, membuatnya tak begitu menghiraukan dunia.
Cinta mereka tak bisa satu karena Ayah Layla tak sudi anaknya dipersunting oleh Majnun. Ia lebih memilih anaknya mati terbunuh, daripada harus dikawinkan dengan Majnun.
Syair-syair cinta Majnun seperti mantra. Keindahannya tak tertandingi. Mampu membuat warga terkesima dan mengucap puji syukur.
Selain percintaan mereka, aku menyorot unsur budaya dalam buku tersebut.
Betapa silaunya mata masyarakat pada sebuah kekuasaan dan kekayaan. Hidup rela diperbudak demi emas dan perak. Di bawah kuasa Ibnu Salam, Layla yang telah menjadi istri, cukup mendeham dan menepuk tangannya sekali maka hal-hal yang dibutuhkan akan segera datang bersama para pelayan dan bujang-bujangnya.
Posting Komentar
0 Komentar