Mahfud Ikhwan
Kutipan Mahfud Ikhwan - Ulid
Di sini hanya berisi kutipan. Secuil dari seluruh isi buku. Jangan mudah silau oleh kutipan. Selami bukunya dan pahami sendiri makna tiap kalimatnya. Semoga kutipan dalam buku ini bisa memotivasi pembaca untuk membaca sendiri isi buku yang disajikan di sini.
Selamat membaca.
☺️☺️☺️
"Huh! Enak sekali menjadi dewasa, bisa menyuruh anak kecil melakukan hal yang tak disukainya dan melarang apa yang ingin dilakukannya." (Ulid)
--40
"Sini bawa anak-anak yang sekolah pagi. Mari kita bandingkan, apa yang ia bisa dan apa yang aku bisa. Bandingkan pula berapa huruf yang ia eja, dan berapa buku yang sudah aku baca!" (Ulid)
--145
------------------------------------------
Walau tak persis sama, beberapa peristiwa hidup Ulid pernah aku rasakan sendiri sebagai generasi yang tumbuh saat perkembangan tekhnologi belum begitu pesat.
Kala itu di kampungku, hanya satu orang yang memiliki televisi. Hajji Mane', demikian sapaan pemilik televisi tersebut. Kami anak-anak, jelas memiliki selera tontonan berbeda dengan orang dewasa. Kami harus mengalah mendahulukan orang-orang dewasa menguasai televisi.
Tak terhitung banyaknya aku keseringan tertidur saat menonton. Ettaku adalah manusia hebat yang sering menggotongku pulang dari rumah Hajji Mane'. Walau jaraknya tidak terlampau jauh dari rumah, butuh keberanian yang cukup untuk pulang dari rumah Hajji Mane'. Musti melewati sekolah yang angkernya, uh subhanallah, dan melewati beberapa rumah warga.
Masih banyak hal-hal yang dialami oleh Ulid, persis dengan hal yang kualami. Buku ini mengajak kita berwisata ke masa lalu. Seru.
Posting Komentar
0 Komentar